[Senin, 13 Oktober 2014] Kendati makanan asli China, dimsum sudah
akrab di lidah masyarakat Indonesia. Banyak pelaku usaha yang menjajal
bisnis kudapan ini. Bahkan tak sedikit dari mereka menawarkan kemitraan
usaha.Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Renanto
Alexander yang mengusung brand Dimsum Nona Noni di Jakarta. Berdiri
tahun 2007, Dimsum Nona Noni resmi menawarkan kemitraan pada tahun 2012.
Hingga saat ini, jumlah gerainya sudah ada 52 yang terbesar di berbagai
di daerah.
Dari jumlah itu, gerai milik sendiri hanya ada satu. Dalam kemitraan
ini, Dimsum Nona Noni menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket
booth yang dibanderol seharga Rp 5 juta. Mitra paket ini mendapat
fasilitas booth, kompor satu tungku, tabung elpiji, kukusan, piring
kecil 20 pieces, sumpit melamin, piring sambal 20 pieces, dan masih
banyak lagi.
Kedua, paket outlet atau mini kafe yang dihargai Rp 30 juta. Paket
ini menyediakan fasilitas lebih lengkap, termasuk juga menyediakan
fasilitas bangku dan kursi. Paket ini juga menyediakan minuman yang
tidak ditemukan di paket booth.
Kriteria lokasi paket booth bisa di depan minimarket, sekolah, atau
perumahan. "Yang penting ramai dan strategis," kata pria yang akrab
disapa Alex ini. Nah, khusus paket outlet, mitra harus menyediakan
tempat cukup luas untuk menampung pengunjung yang ingin menikmati
makanan di tempat sambil duduk-duduk.
Menurut Alex, paket booth cukup mempekerjakan satu orang karyawan.
Namun paket outlet butuh tiga karyawan dengan tugas melayani customer,
kasir, dan juru masak. Selain dimsum, Alex menyediakan menu-menu lain,
seperti hakau, siomay, dan bakpau. Total ada 13 menu yang disediakan.
Harga jualnya berkisar Rp 11.000–Rp 15.000 per porsi.
Ia menargetkan, mitra paket booth bisa menjual 80 porsi per hari
dengan omzet mencapai Rp 27 juta per bulan. Sedangkan paket outlet bisa
menjual 200 porsi per hari, dengan omzet mencapai Rp 90 juta per bulan.
Dengan laba sekitar 30%, mitra bisa balik modal hingga tiga bulan.
Kerjasama ini mewajibkan mitra membeli bahan baku dari pusat. Editor: Havid Vebri (Sumber : Kontan.co.id)